Rabu, 03 Oktober 2012

Naskah Drama


Tema : persahabatan
Watak :  -  antagonis : Amelia , Tya , Hasna  -  protagonis : Devi , Eliza - Tritagonis : guru , Aan
Dikelas sedang berlangsung pembelajaran
Guru : Selamat pagi, anak-anak !
 Semua : Selamat pagi, Pak !
Guru : Pelajaran kita hari ini adalah mengenal penjumlahan
Guru : Kita mulai ya ? Sekarang bapak jelaskan penjumlahan. (menulis tanda + ). Ini adalah tanda yang digunakan untuk penjumlahan. Contoh ! (menulis 10+5). Siapa yang biasa ?
AAn : (3 anak ngacung)-(Eliza, Amelia,
Tya)
Guru : Coba kamu, Elisa !
Elisa : (menulis 105)
Guru : Kenapa bisa begitu ?
Elisa : Kan 10+5 (nulis 10+5= 105)
Guru : (senyum manis) Bukan begitu, tapi kamu jangan sedih, nanti bapak ajarkan
Elisa : (kembali duduk-malu-muka bersemu merah)
Guru : Caranya begini, seumpama kamu punya 2 melon. Setelah itu kamu diberi 3, berapa jumlah semuanya ?
AAn : (semua menghitung)
Vincent : Saya Pak ! (ngacung)
Guru : Iya Amelia, silahkan !
Vincent : (dengan bangga) lima pak !
Guru : Betul ! pintar kamu Amelia. Sama halnya dengan penjumlahan. 2+3=5, dan 5+10=15 bukan 105.
AAn : (dengan bodohnya) OOOooooOOOooOoo …
Guru : Ada yang ditanyakan ?
AAn : ……….
Guru : Kalau sudah, kerjakan hal 6 ! Bapak tinggal dulu sebentar ya ?
AAn : Baik Pak !
(Pak Guru jalan ke luar kelas dan meihat Devi dengan pakaian kotor)
Guru : Ada keperluan apa kamu disini ? Selain siswa dan pengajar dilarang masuk !
Devi : (diam dan menundukkan kepala)
Guru : Kamu bawa apa itu ? (nunjuk buku Devi). Coba saya lihat !
Devi : (semakin mempererat genggamannya)
Guru : Ayo sini, berikan pada bapak !
(Devi dengan pasrah memberikan buku satu-satunya)
Guru : Astaga ! jadi selama ini kamu mengikuti pelajaran bapak ? kenapa kamu tidak sekolah saja ?
Devi : Keluarga saya tidak punya uang untuk sekolah saya Pak
Guru : Jadi keluargamu kurang mampu ?
Devi : (ngangguk-ngangguk ) maafkan saya sudah berani melanggar peraturan sekolah ini.
Guru : Baiklah, saya maklumi. Besok jangan kamu ulangi ya ? Kamu akan dapat dana BOS agar bisa sekolah di sini.
Devi : Benar Pak ? Saya boleh sekolah di sini ?
(Pak Guru mengangguk sambil tersenyum)
Devi : (menyalami tangan Pak Guru) terima kasih ya Pak !
Guru : Ini juga ada sedikit uang untuk membeli peralatan sekolah (mengulurkan beberapa lembar uang ribuan)
Devi : (menerima uang tersebut) sekali lagi terima kasih ya Pak )
Seminggu kemudian Devi mulai bersekolah,ternyata Devi anak yang pintar . Setiap kali ulangan, ia selalu mendapat nilai tertinggi. Tetapi ke 3 temannya membenci Devi karena selalu mendapat nilai bagus di kelas. Pada suatu hari –TrioPembenciDevi- berkumpul dan membicarakan sesuatu)
Hasna : Gara-gara ada si sombong Devi itu, sekarang Pak Guru tidak  pernah merhatikan kita !
Tya  : Iya Bener, nilai kita sekarang juga selalu di bawah Devi.
Amelia: Jika ada lomba, pasti Devi yang selalu di tunjuk.
Hasna : Kalian semua bener, kita harus beri si Devi itu pelajaran ! Dan tentu saja pahlawanya itu.
Vincent : Pahlawan ? Siapa yang kamu maksud ?
Hasna : Uuh, siapa lagi yang suka nguntitin Devi kemana aja. Elisa kan ?
(
Tya & Amelia ngangguk)Tya : Gimana kalo kita sembunyiin buku PR nya Devi ?
Hasna : Nggak buruk.
Setiap kali mereka ingin mencuri buku Devi, selalu tidak berhasil. Dan semua itu berkat Elisa !. Pada suatu hari, diadakan pemilihan peserta lomba matematika. Devi akhirnya dipilih oleh pak Guru untuk mengikutinya.
Guru : 1 minggu lagi akan dilaksanakan lomba matematika tingkat kabupaten. Devi !
Devi : Iya Pak ?
Guru : Bapak memilih kamu untuk maju mengikuti lomba.
(HAA?!!! Semua orang terkejut mendengarnya, tak terkecuali Devi.)
Hasna : Pak ! Kenapa harus Devi ? Vincent kan lebih pinter ! masak ?.
Tya  : Iya Pak. Kenapa selalu Devi yang bapak tunjuk ?
Guru : Karena devi yang terbaik. Saya akan tetap memilih Devi apapun yang terjadi.
Elisa : Iya pak, saya setuju kalau bapak menunjuk Devi daripada orang licik itu (matanya ngelirik ke
Amelia)
 
Amelia : Jadi kamu mengejekku ?
Elisa : Jadi kamu nyadar ? ya bagus deh.
Guru : Sudah .. sudah !
Devi : (dengan gaya polosnya)Pak, bukankah lebih baik
Amelia saja yang ikut lomba ?
Guru : Saya sudah menetapkan yang mengikuti itu kamu dan itu tidak bias di ganggu gugat !
(Elisa bersorak “huuu”)
1 minggu kemudian lomba diadakan dan Devi keluar sebagai juara ke-2
Keesokan harinya …
Guru : Selamat pagi anak-anak ?
AA : Pagi Pak ?
Guru : Setelah lomba kemarin, ternyata pemenangnya adalah Devi. Mari kita beri tepuk tangan !
(yang tepuk tangan hanya Elisa dan Pak Guru)
Elisa : Kenapa kalian tidak senang jika Devi yang menang ?
Hasna : Kita bukan senang, tapi BENCI !
Elisa : Kalian iri kan ?
 
Amelia : Kenapa harus iri ? Devi itu menang cuma gara gara beruntung aja !Tya  : Jangan sombong kamu, Devi. Di sini kan kamu hanya sebagai murid dana BOS.
Elisa : Jangan dengerin mereka Devi ! mereka hanya syirik karena tidak bisa mengikuti lomba itu.
Amelia : Kalo iya, kenapa ?
Elisa : Akhirnya ngaku juga !
Guru : Sudah sudah ! kalian ini selalu bertengkar !
Devi : Pak (mengacung tangan) Bolehkah saya berbicara sebentar ?


(tanpa disetujui, Devi langsung maju ke depan kelas)
Devi : Temen2 , kemarin saya menang juga karna do’a kalian. Saya sangat berterima kasih pada kalian. Kalian memang sahabat yang terbaik
(Semuanya diam. Bahkan –TrioPembenciDevi- juga diam. Walaupun sudah dibenci, Devi tetap menganggap mereka sahabat)
Devi : Ini hadiah lomba kemarin (mamerin 2 pak buku tulis & amplop) . Saya mendapat buku & sedikit uang. Ini saya berikan untuk kalian. Kita bagi rata. OK !
(semua terkejut. Walaupun menang, Devi masih memikirkan teman2 nya)
Hasna : Devi, Maafin kami yang udah jahat sama kamu ya ?
Devi : Iya, dari dulu aku dah maafin kok
Hasna : Jadi, kita sahabat ?
Devi : (tersenyum dan mengangguk) tentu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar